Tanpa Arahan: Menguak Misteri Keberanian dalam Kebebasan Bertindak!

Beritadunia.site Assalamualaikum semoga kita selalu bersatu. Dalam Konten Ini mari kita kupas tuntas fakta-fakta tentang Berita Dunia. Konten Informatif Tentang Berita Dunia Tanpa Arahan Menguak Misteri Keberanian dalam Kebebasan Bertindak Ikuti pembahasan ini hingga kalimat terakhir.
Table of Contents
Dalam upaya menjaga keberhasilan program ambisius tiga juta rumah, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menekankan pentingnya penguatan dukungan likuiditas. Menurutnya, masih ada banyak potensi yang bisa dioptimalkan dari skema Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP) untuk meningkatkan pendanaan yang diperlukan.
Berbicara mengenai keadaan likuiditas di sektor perbankan, OJK melalui Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae melaporkan bahwa likuiditas industri perbankan cukup memadai. Hal ini ditegaskan dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang masing-masing mencapai 112,94 persen dan 25,57 persen pada November 2024.
Mahendra Siregar menjelaskan bahwa EBA-SP berfungsi sebagai instrumen penting yang dapat meningkatkan likuiditas bank serta memberi kontribusi terhadap sumber pendanaan program perumahan tersebut, saat menghadiri konferensi pers daring di Jakarta. Selain itu, Dian mengungkapkan bahwa EBA-SP merupakan surat berharga yang terdiri dari kumpulan kredit pemilikan rumah (KPR) yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah melalui proses sekuritisasi.
Namun, Dian juga menekankan sasaran OJK untuk terus mengeksplorasi sumber pendanaan tambahan dalam kolaborasi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk mendukung program pembangunan ini. Dalam konteks ini, OJK bersama stakeholder berkepentingan berkomitmen untuk memperkuat skema EBA-SP di pasar modal.
Data terbaru dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa terdapat sembilan EBA-SP yang diperdagangkan hingga 13 Januari 2025 dengan total nilai mencapai Rp2,21 triliun. Ini memperlihatkan bahwa sektor ini masih mampu menghadapi permintaan kredit yang meningkat untuk mendukung program perumahan yang penting ini.
“Kami berupaya untuk memaksimalkan EBA-SP di pasar modal, ujar Mahendra. Dia juga mencatat pentingnya kerjasama dengan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan terkait kebijakan moneter dan fiskal yang berhubungan dengan program ini. Dian menambahkan bahwa bank diharapkan untuk tetap mengelola risiko dengan baik dalam aktivitas kredit mereka, untuk menjaga stabilitas likuiditas yang ada.
- Jadwal Lengkap Timnas Indonesia pada Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Cerita Bayu Sutha tentang Awal Jatuh Cinta dengan Sepak Bola: Fans Ricky Yakobi yang Sempat Jadi Murid Pertama di SSB
- Teken Kontrak dan Jalani Latihan Perdana Bersama Malut United, Victor Mansaray Langsung Rasakan Aura Positif
Begitulah uraian lengkap tanpa arahan menguak misteri keberanian dalam kebebasan bertindak yang telah saya sampaikan melalui berita dunia Saya berharap Anda mendapatkan insight baru dari tulisan ini ciptakan peluang dan perhatikan asupan gizi. Mari kita sebar kebaikan dengan membagikan postingan ini., Terima kasih atas perhatiannya
✦ Tanya AI