Saham HGII Jatuh Terpuruk Pasca Listing: Energi Kehabisan, Investor Terpaksa Mundur!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4112074/original/097506200_1659528504-IHSG_Ditutup_Menguat-Angga-5.jpg)
Beritadunia.site Bismillah semoga semua urusan lancar. Hari Ini aku mau menjelaskan apa itu Berita Saham secara mendalam. Informasi Terbaru Tentang Berita Saham Saham HGII Jatuh Terpuruk Pasca Listing Energi Kehabisan Investor Terpaksa Mundur Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.
Table of Contents
PT Hero Global Investment Tbk, sebuah perusahaan holding yang fokus pada energi baru terbarukan, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk melaksanakan penawaran umum perdana atau IPO. Mereka akan menawarkan sebanyak 1,3 miliar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 25 per lembar. Menurut Presiden Direktur PT Hero Global Investment Tbk, Robin Sunyoto, pencatatan resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan langkah penting untuk memajukan bauran energi bersih di Indonesia.
Dana yang diperoleh dari IPO, yang ditargetkan mencapai Rp 260 miliar, akan dialokasikan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 25 megawatt (MW) serta pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) berkapasitas 10 MW di Sumatera Utara. Robin mengungkapkan hal ini saat seremoni pencatatan saham perdana di BEI pada tanggal 6 Januari 2025.
Dalam periode perdagangan perdana, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam hingga 1,71% atau 80,59 poin, saham HGII sempat mengalami kenaikan hingga 22% sebelum akhirnya ditutup pada posisi 212. Pembangkit listrik hidro tersebut diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada tahun 2028.
Target perusahaan adalah untuk mengelola total kapasitas energi terbarukan (EBT) mencapai 100 MW pada tahun 2031. Rencana jangka panjang HGII mencakup pembangunan pembangkit hidro dengan kapabilitas 58 MW serta sumber energi terbarukan lainnya seperti biomassa (8 MW), biogas (6 MW), dan energi solar (10 MW) dalam lima tahun ke depan.
Harga saham IPO ditetapkan antara Rp 200 sampai Rp 230 per lembar. Setelah proses IPO, pemegang saham pengendali HGII, termasuk Rudy Chandra, Hendrianto Thamrin, dan Robert Njo, akan memiliki 80% dari total modal yang ditempatkan. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari perusahaan untuk memperkuat posisinya dalam sektor energi bersih sejalan dengan upaya pemerintah menuju tujuan karbon netral pada tahun 2060.
Begitulah ringkasan saham hgii jatuh terpuruk pasca listing energi kehabisan investor terpaksa mundur yang telah saya jelaskan dalam berita saham Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua tetap konsisten dan utamakan kesehatan keluarga. Jika kamu suka Terima kasih telah membaca
✦ Tanya AI