Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Nasib TikTok di Ambang Kehancuran: Mahkamah Agung AS Menjadi Penentu Masa Depan Aplikasi Populer!

img

Beritadunia.site Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Di Blog Ini saya ingin membedah Berita Tekno yang banyak dicari publik. Catatan Informatif Tentang Berita Tekno Nasib TikTok di Ambang Kehancuran Mahkamah Agung AS Menjadi Penentu Masa Depan Aplikasi Populer Jangan berhenti di tengah jalan

Jika Mahkamah Agung (MA) tidak membatalkan atau menunda undang-undang yang baru, yang mengharuskan ByteDance—perusahaan induk TikTok asal China—untuk menjual asetnya kepada perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat, maka aplikasi TikTok harus menghentikan layanan mereka paling lambat pada tanggal 19 Januari 2025. Pernyataan ini disampaikan oleh PhoneArena pada Jumat, 10 Januari 2025. Keputusan MA ini memiliki dampak besar bagi jutaan pengguna di AS yang mengandalkan TikTok untuk hiburan, informasi, dan sumber penghasilan mereka.

Di sisi lain, TikTok telah dituduh menutup mata terhadap masalah serius, seperti perilaku seksual yang tidak pantas dan pengabaian perlindungan anak-anak, demi keuntungan finansial. TikTok menanggapi tuduhan tersebut dengan alasan bahwa mereka memperhatikan kerahasiaan agar aplikasi tidak disalahgunakan. Undang-undang ini, yang didukung oleh bipartisan di Kongres dan ditandatangani oleh Presiden Joe Biden, bertujuan untuk melindungi negara dari potensi pengaruh pemerintah China terhadap TikTok.

Menurut Reuters pada Senin, 6 Januari 2025, tuduhan ini dirilis menjelang rencana pelarangan TikTok di AS yang dijadwalkan berlaku pada 19 Januari 2025. Mahkamah Agung kini berada di tengah tantangan besar untuk memutuskan kasus yang melibatkan platform media sosial ini. Juru bicara TikTok menyatakan, Materi gugatan ini mengabaikan banyak langkah proaktif yang telah diterapkan secara sukarela untuk mendukung keselamatan komunitas.

Namun, TikTok membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa undang-undang yang diterapkan melanggar hak kebebasan berbicara. Larangan TikTok di AS dapat dibatalkan jika ByteDance, pemilik dari TikTok, berhasil menjual aplikasi ini kepada perusahaan yang berbasis di AS. Sebelumnya, mantan Presiden AS, Donald Trump, telah meminta Mahkamah Agung untuk menunda pelarangan ini.

Gugatan awal yang muncul dari negara bagian Utah menuduh TikTok mengeksploitasi anak-anak diajukan pada bulan Juni 2024 oleh Divisi Perlindungan Konsumen. Proyek Meramec, yang dimulai pada awal 2022, menemukan banyak anak berusia 13 hingga 15 tahun berhasil melewati batas usia minimum untuk menggunakan fitur TikTok Live. Jaksa Agung Utah, Sean Reyes, menyatakan bahwa fitur ini menciptakan klub malam virtual yang menghubungkan korban dengan predator dewasa.

Hakim negara bagian Utah, Coral Sanchez, merintahkan pembukaan dokumen yang sebelumnya disunting pada tanggal 19 Desember 2024. Nasib TikTok di AS kini terancam di tengah perdebatan mengenai keamanan nasional dan kebebasan berbicara. MA dijadwalkan untuk mendengarkan banding dari TikTok pada 10 Januari 2025. Pejabat AS mengkhawatirkan kemungkinan data pengguna dapat dipaksa untuk dibagikan kepada pihak berwenang, yang juga berdampak signifikan bagi jutaan pengguna TikTok.

Menanggapi tuduhan dari Utah, TikTok menegaskan bahwa mereka memprioritaskan keamanan dalam fitur live streaming mereka. Namun, dokumen pengaduan mengindikasikan adanya risiko terkait fitur tersebut, termasuk laporan terkait anak-anak yang diduga dimanipulasi oleh orang dewasa untuk melakukan tindakan seksual. Penelitian lainnya, Project Jupiter, juga mencatat bahwa fitur ini telah disalahgunakan oleh individu untuk kegiatan kriminal, seperti pencucian uang dan penjualan narkoba.

Dari sisi hukum, kelompok yang terdiri dari 13 negara bagian AS dan Washington D.C. juga mengajukan gugatan terhadap TikTok pada bulan Oktober 2024, menekankan bahwa platform ini mengeksploitasi anak dan membuat mereka kecanduan. Jaksa Agung mengungkapkan bahwa media sosial terlalu sering menjadi alat eksploitasi anak muda di Amerika.

Begitulah uraian mendalam mengenai nasib tiktok di ambang kehancuran mahkamah agung as menjadi penentu masa depan aplikasi populer dalam berita tekno yang saya bagikan Mudah-mudahan tulisan ini memberikan insight baru selalu berpikir kreatif dalam bekerja dan perhatikan work-life balance. , silakan share ke rekan-rekan. semoga artikel lainnya juga menarik. Terima kasih.

Special Ads
© Copyright 2024 - Berita Dunia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads