Detak Jam Menghitung Mundur: Rusia Dihadapkan pada 'Bom Waktu' Ekonomi yang Siap Meledak!

Beritadunia.site Hai apa kabar semuanya selamat membaca Di Kutipan Ini saya ingin menjelaskan lebih dalam tentang Berita Dunia. Artikel Yang Fokus Pada Berita Dunia Detak Jam Menghitung Mundur Rusia Dihadapkan pada Bom Waktu Ekonomi yang Siap Meledak Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.
Dalam beberapa waktu terakhir, Rusia telah mengalami lonjakan utang perusahaan sebesar 71%, yang mencapai nilai sekitar US$ 415 miliar atau 19,4% dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut. Meningkatnya utang ini menjadi perhatian, terutama jika dibandingkan dengan peningkatan pendapatan dari sektor minyak dan gas serta alokasi pengeluaran untuk pertahanan. Hal ini diungkapkan oleh Craig Kennedy dalam buletin Navigating Russia, yang dikutip dari Newsweek pada tanggal 14 Januari 2025.
Kennedy menegaskan bahwa ekonomi Rusia berada di ambang keruntuhan, terutama dalam sektor perusahaan dan perbankan, akibat dari pengeluaran militer yang terus melambung. Pada bulan Desember yang lalu, Presiden Vladimir Putin menyetujui anggaran pertahanan yang mencetak rekor, dengan mengalokasikan 32,5% dari total pengeluaran pemerintah untuk tahun 2025, setara dengan US$ 126 miliar.
Strategi pendanaan yang digunakan oleh Rusia melibatkan dua jalur utama. Walaupun negara ini menghadapi sanksi ekonomi yang cukup berat, ada juga prediksi bahwa pertumbuhan PDB Rusia akan mencapai 2,5% pada tahun 2025. Kennedy mencatat bahwa pinjaman bank senilai hingga US$ 250 miliar telah diberikan kepada kontraktor pertahanan, banyak diantara mereka memiliki catatan kredit yang buruk.
Menurut Kennedy, pemerintah Rusia telah mengambil alih sistem perbankan nasional untuk memastikan bahwa bank-bank diwajibkan memberikan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan tertentu dengan syarat yang lebih menguntungkan. Hal ini jelas terlihat dari pengeluaran yang dikhususkan untuk konflik di Ukraina, yang juga dibiayai oleh utang.
Kennedy menyoroti bahwa total biaya yang dikeluarkan untuk perang tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan anggaran resmi yang direncanakan. Dalam laporannya, Financial Times menggambarkan situasi ini sebagai 'bom waktu' keuangan yang diciptakan oleh Putin dan memperingatkan bahwa sekutu-sekutu Kyiv harus membatasi akses Moskow terhadap sumber daya keuangan eksternal.
Ekonom Igor Liptis mengingatkan bahwa kebijakan Bank Sentral Rusia untuk menanggulangi inflasi melalui peningkatan suku bunga acuan dapat menyebabkan pengurangan jumlah barang dan jasa, kenaikan harga eceran, serta penurunan pendapatan riil masyarakat. Kondisi ini menunjukkan bahwa dukungan dari pihak Barat kepada Kyiv dapat melampaui kapasitas Rusia untuk menjalankan perang yang berkepanjangan.
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, Rusia tengah menghadapi tantangan serupa 'bom waktu' dalam aspek ekonomi, yang dapat memperburuk inflasi serta meningkatkan suku bunga. Hal ini mengancam untuk memicu krisis sistemik yang berpotensi memperpanjang ketahanan Moskow dalam konflik yang sedang berlangsung. Saat ini, inflasi di Rusia tercatat mencapai 8,9%, yang sebagian besar disebabkan oleh kekurangan tenaga kerja dan suku bunga acuan yang berada pada tingkat rekor.
Sekian ulasan komprehensif mengenai detak jam menghitung mundur rusia dihadapkan pada bom waktu ekonomi yang siap meledak yang saya berikan melalui berita dunia Saya berharap artikel ini menambah wawasan Anda tetap produktif dalam berkarya dan perhatikan kesehatan holistik. Jangan lupa untuk membagikan kepada sahabatmu. Sampai jumpa di artikel selanjutnya
✦ Tanya AI